Rakyat Berdaulat atas Tanahnya
Tanggal : 06 Jan 2012
Sumber : Prakarsa Rakyat
Kekerasan negara atas rakyatnya
kembali mengoyak nurani. Rakyat harus lagi-lagi mengorbankan hidupnya untuk
setiap jengkal tanah yang diperjuangkannya. Tutup tahun 2011 ditandai dengan
penembakan yang dilakukan oleh Brimob terhadap masyarakat di Pelabuhan Sape.
Korban jiwa pun tidak terelakkan, 3 warga meninggal dunia pada kejadian itu.
Blokade pelabuhan yang dilakukan oleh Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) adalah
bentuk protes atas kehadiran tambang emas PT. Sumber Mineral Nusantara (SMN) di
Nusa Tenggara Barat.
Kasus lain tentang konflik tanah
antara rakyat melawan pemilik modal yang dibekengi negara juga terjadi di
Mesuji. Perusahaan-perusahaan sawit dengan luas area konsesi mencapai puluhan
ribu hektar telah menyingkirkan rakyat dari tanahnya, sebut saja PT Sumber
Wangi Alam dan PT Silva Inhutani. Penyerobotan lahan oleh korporasi untuk lahan
perkebunan maupun tambang, bukan terjadi satu dua kali saja di negeri ini.
Sudah banyak terjadi kasus serupa sejak rejim Soeharto yang membuka investor
asing menanamkan modalnya di Indonesia.
Kedua peritiwa ini dengan jelas
menggambarkan keberpihakan negara atas pemilik modal. Polisi dan TNI yang
seharusnya melindungi rakyat, justru lebih memilih melindungi korporasi yang
memberikan uang keamanan. Tentu kita masih ingat dengan uang jasa pengamanan
senilai US$ 79,1 juta yang dikucurkan Freeport kepada Polisi dan TNI untuk
mengamankan aset-asetnya di Papua.
Belum habis itu semua, aparat
keamanan menunjukkan arogansinya dengan menganiaya 3 orang anak atas tuduhan
mencuri sandal. Tidak cukup sampai di situ, polisi kemudian menyeret anak-anak
tersebut ke meja hijau. Dan ironisnya, hakimpun menjatuhkan vonis untuk
memenjarakan anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa.
Tentu rakyat sebagai sang pemilik
kedaulatan negeri ini tidak tinggal diam. Setiap jengkal tanah yang diusik oleh
pemilik modal akan selalu menghadapi perlawanan dari rakyat. Dan atas setiap
hukum yang tidak berpihak kepada rakyat, akan selalu dijawab oleh gelombang
protes masyarakat luas menuntut keadilan yang sejati.
PRAKARSA RAKYAT
http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/editorial/artikel.php?aid=52935
Tidak ada komentar:
Posting Komentar